LAPORAN PENGAWASAN DEWAN LEGISLATIF MAHASISWA PERIODE 1 (FEBRUARI – APRIL)

A.    Laporan Pengawasan Komisi I Dewan Legislatif Mahasiswa
Presiden dan Wakil Presiden
aa. Kuantitatif

Dari data di atas, dapat disimpulkan bahwasanya masih banyak mahasiswa atau sekitar 87,1 % mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang dijadikan sampel masih belum mengetahui Visi dan Misi Presiden dan Wakil Presiden BEM FEB. Hal ini disebabkan kurangnya sosialisasi dan integritas dari BEM FEB mengenai visi dan misi kepresidenan terhadap mahasiswa Ekonomi dan Bisnis. Visi dan misi kepresidenan hanya dijadikan formalitas saat pencalonan kemudian terlupakan oleh mahasiswa. Padahal untuk menjadikan KMFEB lebih baik, dan meningkatkan minat mahasiswa ekonomi dan bisnis dalam hal berorganisasi ada kontribusi besar dari implentasi visi dan misi kepresidenan yang kemudian menjadi haluan kerja BEM FEB Periode 2015.
Berbeda hasilnya dengan gaya kepemimpinan Presiden dan Wakil Presiden BEM FEB, sekitar 59,7 % mahasiswa sepakat dengan cara serta gaya memimpin Presiden dan Wakil Presiden BEM FEB dan 40,3 % yang tidak sepakat. Hasil ini menunjukkan dan mengisyaratkan bahwasanya gaya kepemimpinan kepresidenan sudah baik, dan alangkah baiknya apabila ditingkatkan lagi. Gaya kepemimpinan di sini menunjukkan cara, metode, dan perilaku presiden dan wakil presiden BEM FEB dalam memimpin BEM FEB dan KMFEB lebih baik lagi. Walaupun seiring berjalannya waktu gaya kepemimpinan presiden dan wakil presiden bisa berubah-ubah sesuai dengan kondisi dan masalah yang dialami oleh KMFEB.
Untuk kinerja Presiden dan Wakil Presiden BEM sendiri, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis menilai sudah cukup baik (76,2%). Kinerja presiden dalam hal ini mencakup interaksi, pemecahan masalah di dalam KMFEB serta menjalankan program kerja BEM FEB 2015. Walaupun dalam pelaksanaanya ada terdapat masalah dan kritikan serta saran dari seluruh Stakeholder KMFEB untuk membangun KMFEB lebih baik lagi.


bb. Kualitatif
Selain dari kuisioner, forum aspirasi yang dilakukan oleh DLM FEB dengan UKM/HIMA FEB juga  menghasilkan banyak kritikan dan saran untuk BEM FEB sebagai pelaksana tugas (Eksekutif KMFEB). Salah satunya mengenai visi dan misi yang belum tersalurkan secara jelas ,atau dalam arti lain sebenarnya visi dan misi presiden dan wakil presiden BEM FEB sudah terimplisit dalam sebuah program masing-masing Kementerian Kabinet BEM FEB 2015. Namun kembali lagi karena tidak adanya sosialisasi yang baik dan komunikasi aktif serta hubungan emosional antar pimpinan organisasi KMFEB (Misi Presiden dan Wakil Presiden BEM FEB nomor 2) sehingga banyak perdebetan yang muncul mengenai “Apa saja Visi dan Misi Presiden dan Wakil Presiden BEM FEB 2015 ?”
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka komisi I DLM FEB pada forum aspirasi tanggal  14 April 2015 kembali memaparkan visi dan misi kepresidenan BEM FEB kepada UKM/HIMA FEB, setelah sebelumnya melakukan kajian visi dan misi serta rapat kerja dengan Kepresidenan BEM FEB pada tanggal 2 Maret 2015 di sekre DLM FEB. Dalam forum ini, ada beberapa statement yang disampaikan dan disepakati sebagai hasil pengawasan Kepresidenan berdasarkan visi dan misi kepresidenan BEM FEB 2015 yang berhubungan dengan kinerja BEM.

Kritik terhadap Presiden dan Wakil Presiden BEM FEB :
1.      Visi dan misi presiden dan wakil presiden BEM jangan hanya menjadi formalitas, KMFEB butuh integritas dari BEM mengenai implementasi visi dan misi Kepresidenan.
2.      Wakil Presiden BEM lebih fokus ke organisasi lain, dan kurang dikenal di kalangan KMFEB. Walaupun memang sudah ada pembagian kerja sebelumnya dengan Presiden BEM FEB. (Misi Presiden dan Wakil Presiden BEM FEB nomor 1).
3.      Hubungan emosional sudah ada tapi belum menyeluruh antara presiden dan wakil Presiden Bem dengan pimpinan organisasi (Misi Presiden dan Wakil Presiden BEM FEB nomor 2).
4.      Belum ada acara yang benar-benar merangkul seluruh stakeholder KMFEB baik mahasiswa non-organisasi ataupun khusus untuk UKM/HIMA (Misi Presiden dan Wakil Presiden BEM FEB nomor 3).
5.      Kurangnya ketegasan dari Presiden dan Wakil Presiden BEM FEB mengenai pemecahan masalah saat penurunan anggaran dari fakultas, jadi forumnya berbelit-belit kembali lagi dari awal sehingga progresnya lambat.

cc. Saran terhadap Presiden dan Wakil Presiden BEM FEB :
1.      Sosialisasi mengenai visi dan misi presiden penting, contoh saat FKSS pertama (Forum Koordinasi Seputar Sekre) visi dan misi presiden dipaparkan kembali agar seluruh stakeholder KMFEB memahami isi dari visi dan misi Kepresidenan.
2.      Loyalitas wakil presiden BEM lebih ditingkatkan lagi, apalagi BEM FEB sudah melakukan upgrading sehingga jangan sampai ada asumsi dari UKM/HIMA bahwa Presiden BEM FEB bekerja sendiri.
3.      Adanya agenda Presiden dan Wakil Presiden BEM FEB untuk mengunjungi sekre-sekre KMFEB untuk membangun hubungan emosional antar pimpinan organisasi sesuai dengan misi Kepresidenan yang kedua.
4.      Untuk menjalin keakraban antar anak-anak sekre, ada baiknya Dies Natalis KMFEB diadakan dan dibentuk panitianya dari setiap sekre. Serta adanya acara informal untuk anggota UKM/HIMA seperti nonton bareng atau futsalan bareng.

5.      Sifat kepemimpinan Presiden dan Wakil Presiden yang otokratis boleh diterapkan apalagi dalam forum penting seperti anggaran, jangan main aman untuk selalu menanyakan kembali ke forum yang menyebabkan forum itu berbelit-belit sehingga prosesnya lambat, contoh saat pembentukan tim pencari fakta soal anggaran. Bem terlalu lambat membentuk timnya karena harus menunggu pendapat dari UKM/HIMA. Tidak ada kreatifitas dan inisiatif dari Presiden Bem sendiri untuk membentuk tim di luar forum anggaran yang selalu kembali ke titik awal lagi.

Sekretaris Kabinet
a. Kuantitatif

Dari data di atas, dapat disimpulkan bahwasanya masih banyak mahasiswa atau sekitar 79 % mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang dijadikan sampel masih belum mengetahui adanya sekretaris kabinet BEM FEB. Hal ini disebabkan kurangnya eksistensi dari sekretaris kabinet BEM FEB terhadap mahasiswa Ekonomi dan Bisnis.
Begitu juga dengan program kerja Sekretaris kabinet BEM FEB, sekitar 80,6% mahasiswa belum mengetahui program yang dibawahi oleh sekretaris kabinet Bem FEB. Hasil ini menunjukkan dan mengisyaratkan bahwasanya diperlukan sosialisasi dari sekretaris kabinet Bem FEB mengenai program kerjanya terkhusus kepada UKM/HIMA.
Untuk kinerja Sekretaris kabinet BEM sendiri, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis menilai sudah cukup baik (74,2%). Kinerja sekretaris kabinet dalam hal ini mencakup interaksi, kehadiran dalam forum penting, serta manajemen administrasi dan pengarsipan data Bem FEB.

b. Kualitatif
Selain dari kuisioner, forum aspirasi yang dilakukan oleh DLM FEB dengan UKM/HIMA FEB juga  menghasilkan banyak kritikan dan saran untuk BEM FEB sebagai pelaksana tugas (Eksekutif KMFEB). Terkhusus untuk sekretaris kabinet sendiri, mahasiswa KMFEB masih belum mengerti dan mengetahui apa saja yang menjadi agenda program sekretaris kabinet BEM FEB. Karena perlu diingat bahwasanya sekretaris kabinet lebih banyak programnya terhadap internal BEM FEB sendiri.
Komisi I DLM FEB pada forum aspirasi tanggal  14 April 2015 memaparkan bentuk program kegiatan yang akan dilaksanakan oleh sekretaris kabinet selama satu periode kepengurusan. Dalam forum ini, ada beberapa statement yang disampaikan dan disepakati sebagai hasil pengawasan Kepresidenan berdasarkan program dan kinerja BEM FEB sejauh ini. Antara lain :

Kritik terhadap Sekretaris Kabinet BEM FEB :
1.      KMFEB memerlukan forum kesekretariatan eksternal BEM FEB, karena masih banyak sekretaris setiap UKM/HIMA yang belum mengerti tentang standarisasi format administrasi surat-surat .


c. Saran terhadap Sekretaris Kabinet BEM FEB :
1.      Sosialisasi mengenai standar administrasi yang baik melalui forum kesekretariatan eksternal.    
B. Laporan Pengawasan komisi 2

KEMENTRIAN KEUANGAN

a.      Kuantitatif

Diagram 1


Dari data-data diatas dapat diketahui oleh 62 responden sebesar 65.10% yang mengatakan mengetahui adanya kementrian keuangan BEM dan sebesar 34.90% yang tidak mengetahi adanya kementrian keuangan, sebesar 22.20% responden mengatakan mengetahui program kerja kementrian keuangan, dan sisanya sebesar 72.80% yang tidak mengetahui program kerja kemantrian keuangan, dan penilaian kinerja kementrian keuangan 7.90% mengatakan kurang baik, dan 71.40% mengatakan cukup baik, dan 20.60% mengatakan baik.
.
Kualitatif
 Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sejauh ini kemetrian keuangan BEM sebagai sarana yang sangat penting dalam elemen KMFEB yang mengatur anggaran dana untuk kegiatan KMFEB, dari data responden di peroleh bahwa  mayoritas KMFEB mengatahui adanya kementrian keuangan dan mayoritas KMFEB tidak mengetahui adanya program kerja kementrian keuangan, yang menilai tidak tahu dikarenakan bahwa kementrian keuangan kurang adanya kerjasama, sosialisai dan komunikasi dengan pihak KMFEB dalam hal standar pembagian anggaran, metode pembagian anggaran dan kurangnya kepekaan terkait masalah keuangan fakultas, yang artiya bahwa kinerja kementrian keuangan belum terlalu baik atau cukup baik selama periode sampai diadakannya laporan pengawasan ini.

Laporan Pengawasan Forum Aspirasi
Kualitatif
            Dari Forum aspirsai UKM/HIMA diketahui bahwa kementrian keuangan kurang efektif dalam kegiatan presentasi program kerja BEM/DLM/UKM/HIMA sebelum menentukan pagu anggaran, dan tidak mempunyai standar pembagian anggran yang jelas kepada UKMHIMA, saat diadakannya forum anggaran rapat yang di adakan tidak kondusif karena tidak adanya pranata yang jelas yakni notulen,moderator, dan kementrian keuangan tidak berperan aktif terkait masalah anggraan kemahasiswaan dan fakultas, serta staff dari kementrian keuangan tidak terlalu berkontribusi dalam kegiatan kementriannya seperti halnya dalam kegiatan forum anggaran, dan saat rapat presentasi proposal dan LPJ, kementrian keuangan kurang mengarahkan presentator sehigga terkesan hanya formalitas dan tidak adanya tentang koordinasi dengan HIMA baru yakni HIMPE (Himpunan Mahasiswa Pendidikan Ekonomi),

c.Saran
 Adapun saran ini di buat dengan bertujuan kementrian keuangan menjadi lebih baik, kami memberikan saran sebagai berikut.
1.      Perlu diadakannya sosialisasi dan koordinasi dari setiap kajan dan proker
2.      Perlu diadakannya susunan teknis dalam setiap rapat anggaran, rapat presentasi proposal dan LPJ agar tidak terkesan hanya formalitas,
3.      Diadakannya standar acuan dasar dalam penentuan anggaran
4.      Sebelum menentuan pagu anggran dari UKM/HIMA dari kegiatan presentasi proker harus efektif dan bisa sebagai acuan dalam menentukan anggaran,
5.      Diadakannya koordinasi dengan staff kementrian keuangan agar dapat di nilai baik yani adanya kontribusi dari staff setiap diadakannya rapat anggaran.
6.      Di harapan keaktifannya kementrian keuangan dalam menanggapi masalah yang ada di fakultas .
7.      Di harapkan kejelasan dalam metode pembagian anggaran.

C. Laporan Pengawasan Komisi III Dewan Legislatif Mahasiswa

Kementerian Internal
a.Kuantitatif

Dari grafik menunjukan bahwa masih adanya mahasiswa yang tidak tahu kementerian internal sebesar 50% ini menunjukan kurangnya sosialisasi terhadap Keluarga Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis pada umumnya.
Dan pada program kerja Kementerian Internal sebesar 79,0% dari sample yang diambil dari Keluarga Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan bisnis tidak mengetahui apa saja program kerja yang dimiliki oleh Kementerian Internal dan hanya sebesar 21% yang mengetahui  adanya program kerja Kementerian Internal
 Berbeda dengan yang sebelemnya kinerja Kemeterian Internal dinilai cukup baik dalam periode awal ini dengan persentase 58% , dan sekitar 8,1% menilai baik dan sekitar 33,9% yang menilai kinerja Kementerian Internal kurang baik ini menunjukan bahwa perlunya peningkatan kinerja Kementerian Internal.

b.Kualitatif               
            Kementerian Hubungan Internal yang berfungsi sebagai mediator dan koordinator dari UKM/HIMA dinilai cukup baik akan tetapi masih dirasa kurang peka terhadap permasalahan-permasalahan dari setiap UKM/HIMA dan dirasa belum adanya follow up tentang permasalahan yang dihadapi UKM/HIMA dan dalam waktu yang singkat (dalam 1 periode 1 sekre) , Kementerian hubungan internal sebagai koordinator dinilai terburu-buru dalam penentuan time schedule dalam FKSS

c. Rekomendasi dan Saran
            Lebih peka, lebih mendengarkan dan lebih tanggap atas permasalahaan-permasalahan yang dirasakan UKM/HIMA, intesitas kunjungan safari sekre lebih ditingkatkan lagi mengingat permasalahan-permasalahan UKM/HIMA sangatlah kompleks dan keberadaan Kementerian Hubungan Internal sangatlah vital di KMFEB, follow up tentang time schedule yang berupa banner harus segera direalisasikan.

Kementerian Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa
a.Kuantitatif
            Dari grafik diatas sekitar 56.5% mengetahui adanya Kementerian Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa dan dan sekitar 43.5%  dari sampel Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis tidak mengetahui adanya Kementerian Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa ini menunjukan kurangnya sosialisasi tentang Kementerian Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa  yang lebih terfokus kepada internal BEM
            Dan Dari grafik diatas pula  88.7% tidak mengetahui apa saja program kerja yang dimiliki oleh Kementerian Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa dan hanya 11.3% dari Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang mengetahui program kerja Kementerian Sumber Daya Mahasiswa
            Dari grafik diatas pula penilaian sebesar 67.7%  atas bahwa kinerja  Kemeneterian Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa cuku baik dan sekitar 22,6% menilai bahwa kinerja Kementerian Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa kurang baik dan sekitar  9.7% minilai kinerja Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa baik.

b.Kualitatif
            Kinerja Kementerian Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa pada awal periode ini dinilai cukup baik namun mayoritas mahasiswa FEB Unsoed tidak mengetahui adanya Kementerian Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa dan begitu pula dengan program kerja yang dijalankan dikarenakan Kementerian Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa lebih cenderung kepada internal BEM dan dipertanyakan pula mengapa Kementerian Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa lebih cenderung mengarah kepada internal BEM itu sendiri padahal berbentuk Kementerian,

c.Rekomendasi dan Saran
Tingkatkan sosialisasi kepada UKM/HIMA bahwasanya Kementerian PSDM BEM FEB Unsoed periode 2015 ini lebih cenderung mengarah ke internal BEM.

KEMENTRIAN MINAT DAN BAKAT
a.Kuantitatif
Dari grafik diatas sekitar 59.7% mengetahui adanya Kementerian Minat Bakat dan Pengembangan Mahasiswa dan sekitar 40.3%  dari sampel Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis tidak mengetahui adanya Kementerian Minat Bakat dan Pengembangan Mahasiswa ini menunjukan kurangnya sosialisasi tentang Kementerian Minat Bakat Pengembangan Mahasiswa  yang lebih terfokus kepada internal BEM
            Dan Dari grafik diatas pula 16.1% tidak mengetahui apa saja program kerja yang dimiliki oleh Kementerian Minat Bakat dan Pengembangan Mahasiswa dan hanya 83.9% dari Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang mengetahui program kerja Kementerian Minat Bakat dan Pengembangan Mahasiswa
            Dari grafik diatas pula penilaian sebesar 41.9% atas bahwa kinerja  Kementerian Minat Bakat dan Pengembangan Mahasiswa cukup baik dan sekitar 45.2% menilai bahwa kinerja Kementerian Minat Bakat dan Pengembangan Mahasiswa kurang baik dan sekitar  12.9% minilai kinerja Pengembangan Minat Bakat dan Pengembangan Mahasiswa baik.

b.Kualitatif
Inovasi yang dilakukan BEM FEB Unsoed patut diapresisasi dengan menghadirkan  Kementerian Minat Bakat dan Pengebambangan Mahasiswa dengan latar belakang untuk lebih mewadahi minat dan bakat di Fakultas Ekonomi dan Bisnis , kementerian ini diharapkan lebih meningkatkan lagi minat dan bakat di FEB namun apa yang dirasakan KMFEB tentang  Keberadaan Kementerian Minat Bakat dan Pengembangan Mahasiswa masih belum diketahui oleh KMFEB , butuh sosialisasi untuk memberikan penjelasan tentang tujuan dan fungsi dibentuknya Kementerian Minat Bakat dan Pengembangan Mahasiswa , sosialiasi ini dianggap sangat penting karena mengingat kementerian ini merupakan kementerian baru. Adanya kesamaan arah gerak kementerian minat dan bakat dengan bidang Minat bakat UKM/HIMA menyebabkan adanya tumpang tindih yang dirasakan oleh UKM/HIMA selayaknya sebuah hal baru mestinya lebih banyak ruang untuk mengenalkan kementerian ini sehingga tidak ada lagi ketidakjelasan terhadap UKM/HIMA.

c. Rekomendasi dan Saran
Tingkatkan koordinasi dan sosialisasi dalam bentuk forum sosialisasi untuk mengenalkan dan memperjelas program-program yang dijalankan agar tidak terjadinya pengambilan ranah terhadap UKM ataupun HIMA. 

D.    Laporan Pengawasan Komisi 4
KEMENTRIAN ADVOKESMA

a.Kuantitatif

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas KMFEB Unsoed telah mengetahui adanya Kementrian Advokesma BEM FEB UNSOED

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa mayoritas KMFEB Unsoed tidak mengetahui  Proker-proker apa saja yang dikerjakan Kementrian Advokesma BEM FEB UNSOED

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas KMFEB Unsoed menilai kinerja Kementrian Advokesma cukup baik.

b.Kualitatif
Mayoritas mahasiswa FEB Unsoed mengetahui adanya kementrian Advokesma, walaupun masih banyak diantaranya tidak mengetahui Proker-proker yang dikerjakan kementerian tersebut.
Dilihat pada beberapa penanganan masalah, misalnya  saat membantu mahasiswa dalam masalah pengisian KRS, quota kelas dan usaha dalam menangani masalah anggaran yang baru-baru ini terjadi maka kinerja Kementerian Advokesma dapat diapresiasi, tetapi masih perlu ditingkatkan lagi terutama pada ke-Aktif-an Kementerian itu sendiri dalam menangani dan membantu masalah yang dihadapi mahasiswa.
Kemudian, berdasarkan data yang telah kami dapat, maka dapat disumpulkan bahwa KMFEB Unsoed menilai kinerja Kementerian Advokesma adalah cukup baik (64,5%).




c. Saran
Dengan tujuan agar Kementrian Advokesma dapat menjadi lebih baik lagi dan berdasarkan aspirasi yang kami terima, kami memberikan saran sbb:

1.      Kementrian Advokesma terkesan re-aktif sehingga harus lebih aktif dalam menangani setiap permasalahan yang ada, serta ruang lingkupnya tidak hanya dalam FEB saja, tetapi juga permasalahan diluar FEB yang secara tidak langsung mempengaruhi KMFEB.
2.      Penyampaian informasi terkait proker kementrian harus lebih gencar agar mahasiswa mudah dalam mencari informasi.
3.      Setiap diadakan dialog dekanat diharapkan ada koordinasi dengan ukm/hima.
4.      Koordinasi TIKAM diharapkan lebih gencar dan Kementrian lebih gencar cari info.
Call centre Kementrian diharapkan lebih jelas dan fast respon.

KEMENTERIAN DIKASTRAD

a.      Kuantitatif
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas KMFEB Unsoed tidak mengetahui adanya Kementrian Dikastrat BEM FEB UNSOED


Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas KMFEB Unsoed tidak mengetahui proker-proker Kementrian Dikastrat BEM FEB UNSOED
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata KMFEB Unsoed menilai kinerja Kementrian Dikastrad BEM FEB Unsoed cukup baik.

b.      Kualitatif

Mayoritas KMFEB Unsoed tidak mengetahui adanya kementrian Dikastrad, sehingga masih banyak diantaranya tidak mengetahui Proker-proker yang dikerjakan Kementrian tersebut.
Masih tingginya di KMFEB yang tidak menegtahui proker-proker kementerian bahkan adanya Kementerian ini, menjadi tantangan tersendiri untuk mensosialisasikan proker-proker, kajian-kajian dan hasil dari kajian kepada KMFEB Unsoed.
Manfaat yang diterima KMFEB atas kajian-kajian yang dilakukan Kementerian mungkin juga masih dirasa kurang sehingga membuat Kementerian ini kurang dikenal, selain karena kurangnya sosialisasi tadi. Apabila ada follow up yang jelas atas kajian-kajian yang dilakukan Kementerian sehingga KMFEB merasakan manfaatnya, maka hal ini secara tidak langsung akan mengenalkan Kementerian Dikastrat dan membantunya dalam sosialisasi proker-proker kepada KMFEB Unsoed.
Meski begitu, Kemetrian Dikastrad patut diapresiasi karena berhasil menyelenggarakan kajian masalah pangan dengan pembicara langsung dari Bulog.
Atas dasar tersebut dan data-data yang telah kami peroleh, maka dapat disimpulkan bahwa kinerja Kementerian Dikastrat adalah cukup baik, dan perlu ditingkatkan terutama sosialisasi dan manfaat atas hasil kajian terhadap KMFEB itu sendiri.

c.       Saran
Dengan tujuan agar Kementrian Dikastrad dapat menjadi lebih baik lagi dan berdasarkan aspirasi yang kami terima, kami memberikan saran sbb:
1.      Perlu ditingkatkannya sosialisasi dan koordinasi dari setiap kajian dan proker.
2.      Dalam setiap kajian seharusnya ada follow up dan tujuan serta berusaha menyelesaikan masalah secara serius.
3.      Hasil setiap kajian diharapkan disosialisasikan ke KMFEB agar diketahui bersama.
4.      Kajian diharapkan lebih variatif dengan tema isu terkini.
Koordinasi surat diperbaiki.

D.    Laporan Pengawasan Komisi 5

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMASI

a.      Kuantitatif


Dari data diatas dapat diketahui sebesar 56,5% KMFEB mengetahui adanya Kementerian Komunikasi dan Informasi, dan sebesar 43,5% belum mengetahui adanya Kementerian Komunikasi dan Informasi. Kemudian 24,2% KMFEB mengetahui program kerja dari Kementerian Komunikasi dan Informasi, sedangkan sebanyak 75,8% tidak mengetahui program kerja Kementerian Komunikasi dan Informasi. Sedangkan dalam penilaian kinerja, sebanyak 46,8% menyatakan bahwa kinerja Kementerian Komunikasi dan Informasi sudah cukup baik, sebanyak 19,4% menyatakan bahwa kinerja Kementerian Komunikasi dan Informasi baik, dan sebanyak 33,9% menyatakan bahwa kinerja Kementerian Komunikasi dan Informasi kurang baik.

b.      Kualitatif
Merupakan suatu prestasi kinerja dari Kementerian Komunikasi dan Informasi pada awal periode ini secara keseluruhan dinilai sebanyak 46,8% sudah bekerja cukup baik namun 19,4% menyatakan bahwa kinerja Kementerian Komunikasi dan Informasi kurang baik. Dapat disimpulakn bahwa kinerja Kementerian Komunikasi dan Informasi masih belum maksimal dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Maka dari itu ada beberapa catatan yang harus diperhatikan oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi agar lebih baik lagi kedepannya.

Kementerian Komunikasi dan Informasi memegang peran penting dalam memberikan dan menyebarkan informasi yang diterima dan dimiliki oleh BEM FEB UNSOED kepada KMFEB. Dalam periode awal ini dilihat dari banyaknya Kementerian-kementerian dan program kerja BEM FEB UNSOED yang belum diketahui.. Seharusnya diawal periode ini Kementerian Komunikasi dan Informasi bisa lebih gencar lagi dalam menyampaikan program-program kerja Kementerian yang ada di BEM FEB UNSOED agar program-program kerja dapat diketahui oleh KMFEB sehingga tujuan dari program kerja tersebut dapat tercapai.
Ada beberapa program kerja yang dalam prosesnya tidak sesuai dengan target yang telah ditetapkan contohnya program kerja wire yang ditargetkan untuk terbit setiap bulan aktif tetapi terjadi keterlambatan penerbitan diawal periode.
Terkait masalah pemindahan mading yang berada di lapangan basket untuk di pindahkan ke area sekre sampai saat ini belum ada kejelasannya. Kedepannya diharapkan sudah ada kejelasan mengenai pemindahan mading tersebut. Kementerian Komunikasi dan Informasi harus lebih aktif lagi dalam menyampaikan informasi yang diterima ataupun yang dimiliki oleh BEM FEB UNSOED.
Koordinasi dengan bagian media UKM/HIMA masih harus ditingkatkan lagi agar tidak terjadi kesalahpahaman diantara BEM dengan UKM/HIMA.


c.         Saran dan rekomendasi
Kementerian Komunikasi dan Informasi harus lebih gencar lagi dalam menyampaikan dan menginformasikan mengenai adanya kementerian dan program-program kerja BEM FEB UNSOED dan tidak hanya itu saja tetapi informasi-informasi yang dibutuhkan oleh mahasiswa FEB dan KMFEB juga harus lebih gencar lagi disebarkan dan disampaikannya. Koordinasi juga harus lebih ditingkatkan lagi dengan bagian media UKM/HIMA agar tidak terjadi miss communication nantinya. Dalam menjalankan program kerja juga harus tepat waktu agar informasi yang disampaikan adalah informasi yang teraktual. Kementerian Komunikasi dan Informasi harus lebih memperhatikan lagi time schedule yang telah dibuat agar tidak ada keterlambatan yang terjadi dalam menjalankan program kerjanya.


KEMENTERIAN SOSIAL MASYARAKAT


a.      Kuantitatif



Dari data diatas dapat diketahui sebesar 59,7% KMFEB mengetahui adanya Kementerian Sosial Masyarakat, dan sebesar 41,3% belum mengetahui adanya Kementerian Sosial Masyarakat. Kemudian 25,8% KMFEB mengetahui program kerja dari Kementerian Sosial Masyarakat, sedangkan sebanyak 74,2% tidak mengetahui program kerja Kementerian Sosial Masyarakat. Sedangkan dalam penilaian kinerja, sebanyak 51,6% menyatakan bahwa kinerja Kementerian Sosial Masyarakat sudah cukup baik, sebanyak 19,4% menyatakan bahwa kinerja Kementerian Sosial Masyarakat baik, dan sebanyak 29% menyatakan bahwa kinerja Kementerian Sosial Masyarakat kurang baikKualitatif

b.      Kualitatif
Mayoritas mahasiswa FEB Unsoed mengetahui adanya Kementerian Sosial Masyarakat, walaupun masih banyak diantaranya tidak mengetahui Proker-proker yang dikerjakannya. Kinerja dari Kementerian Sosial Masyarakat berdasarkan data yang ada dapat dikatakan cukup baik (51,6%).
Diawal periode ini Kementerian Sosial Masyarakat telat bekerja cukup baik namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kedepannya dapat bekerja lebih baik lagi.
Terkait masalah program kerja bersama dengan UKM/HIMA yaitu MITRA DESA  koordinasi yang dilaksanakan masih dirasa kurang sehingga terjadi ketidakjelasan informasi yang beredar namun hal ini telah diklarifikasi dengan diadakannya pertemuan antar UKM/HIMA mengenai opsi yang diberikan terkait keterlibatan UKM/HIMA dalam program kerja ini. Hasil yang dicapai adalah bahwa UKM/HIMA memilih untuk menjadi partisipan dalam program kerja tersebut. Selnajutnnya masih mengenai pembahasan tentang koordinasi program kerja bersama yaitu DONOR DARAH dirasa koordinasi sudah cukup baik namun karena ada kendala diawal periode maka donor darah yang seharusnya dijalankan oleh BEM FEB UNSOED tidak dapat dilaksanakan.
Terlepas dari program kerja bersama, program kerja seperti KEJAR dan KMFEB PEDULI sudah berjalan dengan baik.

c.       Saran dan rekomendasi
Koordinasi dengan pihak eksternal harus ditingkatkan lagi agar terjadi kejelasan informasi didalamnya. Terkait sosialisai program kerja Kementerian Sosial Masyarakat harus lebih gencar lagi dan memaksimalkan fungsi dari Kementerian Sosial Masyarakat agar di periode selanjutnya program kerja Kementerian Sosial Masyarakat bisa lebih diketahui lagi. Terkait masalah program kerja Mitra Desa untuk nantinya bisa dibuatkan silabus sehingga jelas arah dari program yang akan dijalankan . Dan dalam manajemen waktu harus lebih diperhatikan lagi agar tidak sampai terjadi keterlambatan dalam menjalankan program kerjanya.

KEMENTERIAN EKSTERNAL DAN DIPLOMASI

a.      Kuantitatif


Dari data diatas dapat diketahui sebesar 46,8% KMFEB mengetahui adanya Kementerian Eksternal dan Diplomasi, dan sebesar 53,2% belum mengetahui adanya Kementerian Eksternal dan Diplomasi. Kemudian 19,4% KMFEB mengetahui program kerja dari Kementerian Eksternal dan Diplomasi, sedangkan sebanyak 80,6% tidak mengetahui program kerja Kementerian Eksternal dan Diplomasi. Sedangkan dalam penilaian kinerja, sebanyak 54,8 % menyatakan bahwa kinerja Kementerian Eksternal dan Diplomasi sudah cukup baik, sebanyak 9,70% menyatakan bahwa kinerja Kementerian Eksternal dan Diplomasi baik, dan sebanyak 35,5% menyatakan bahwa kinerja Kementerian Eksternal dan Diplomasi kurang baik.

b.      Kualitatif
Mayoritas mahasiswa FEB Unsoed mengetahui adanya Kementerian Sosial Masyarakat, walaupun masih banyak diantaranya tidak mengetahui Proker-proker yang dikerjakannya. Kinerja dari Kementerian Sosial Masyarakat berdasarkan data yang ada dapat dikatakan cukup baik (54,8%).
Dari aspirasi yang diterima  terkait pergantian nama Kementerian Luar Negeri menjadi Kementerian Eksternal dan Diplomasi dipertanyakan dimana letak perbedaannya. Sejauh ini jaringan yang telah dibangun oleh Kementerian Eksternal dan Diplomasi dengan pihak eksternal belum dirasakan manfaatnya oleh KMFEB. Seperti kurangnya informasi aksi beberapa waktu yang lalu, BEM hanya mengajak tanpa adanya informasi yang jelas sebelumnya mengenai tujuan dari aksi tersebut.
Dari aspirasi yang didapat mengapa job fair harus dijalankan oleh EO, sehingga job fair terkesan seperti diselenggarakan oleh EO bukan BEM FEB UNSOED.

  1. Saran dan Rekomendasi
Jaringan yang telah dibentuk oleh Kementerian Eksternal dan Diplomasi dengan perusahaan maupun alumni diharapkan dapat memberikan manfaat kepada KMFEB. Untuk job fair, sebaiknya lebih digencarkan lagi sosialisasinya agar terlihat job fair merupakan program kerja BEM FEB UNSOED.  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Dewan Legislatif Mahasiswa FEB Unsoed 2019

Pelantikan dan Musyawarah Kerja DLM FEB Unsoed 2016

LAPORAN PENGAWASAN III