LAPORAN PENGAWASAN DEWAN LEGISLATIF MAHASISWA PERIODE 2
2.
Laporan Pengawasan Komisi 2
Kementrian Keuangan
Penataan organisasi Kementerian Keuangan BEM FEB disesuaikan dengan
kebutuhan KMFEB, perkembangan kebijakan keuangan fakultas, Pembenahan dan
pembangunan yang terarah dan pro kepada KMFEB, yang diharapkan memberikan
dukungan dan pedoman bagi pelaksanaan perkembangan KMFEB yang lebih adil dan
rasional, setelah diadakannya laporan pengawasan I progress kementrian keuangan
sudah baik dari sebelumnya sudah berperan aktif dalam masalah anggaran
kemahasiswaan dari fakultas teapi dalam laporan pengawasan II, kami selaku DLM
FEB mengadakan forum Aspirasi untuk menampung aspirasi UKM/HIMA selama periode
pengurusan sampai diadakannya forum laporan pengawasan II, forum aspirasi untuk
kementrian keuangan di antaranya kami mengangkat tigas aspek yang berkaitan
dengan kinerja kementrian keuangan, yakni adalah sebagai berikut:
1. Standarisasi TOR
Dalam hal ini TOR adalah satu format terpenting dalam penyampaian
proposal pengajuan dana dari UKM/HIMA kepada keuangan fakultas, akan tetapi
masih banyak UKM/HIMA yang tidak mengetahui standarisasi TOR dan format TOR
tersebut sehingga mengakibatkan penundaan penulisan proposal yang tentunya juga
menghambat program kerja dari UKM/HIMA, sehingga menjadi tidak berkembangnya
Kegiatan Mahasiswa di Lingkungan KMFEB, dan kami mengharapkan dari pihak
kementrian keuangan BEM menjelaskan dengan sejelas-jelasnya standarisasi dan
format TOR dengan cara di sosialisasikan kepada UKM/HIMA agar tidak
mengakibatkan tidak berkembangnya kegiatan KMFEB.
2. Pengajuan Proposal Dana
Pengajuan proposal dana merupakan hal yang sangat penting bagi setiap
UKM/HIMA dalam menjalankan program kerjanya, agar nantinya program kerja
tersebut bisa di danai oleh keuangan fakultas untuk perkembangan kegiatan
KMFEB, akan tetapi banyak dari UKM/HIMA yang belum mengerti tentang peraturan
pengajuan proposal proker dan sebab akibat pengajuan prposal apabila proposal
di ajukan telat atau telah lewat tanggal pengajuan proposal yakni setelah
berjalannya kegiatan dan baru diadakannya pengajuan proposal, seperti yang di
jelaskan oleh menteri kementrian keuangan yakni apabila proposal di ajukan
setelah berjalannya kegiatan maka dana proposal kegiatan tersebut akan hangus
karena tidak sesuai dengan peraturan yang di bahas di forum anggaran, tetapi
pihak UKM/HIMA sangat menyayangkan dana yang hangus ini, karena di takutkan
akan mengakibatkan penuruan pembagian anggaran dari keuangan fakultas pada
tahun berikutnya, maka dari itu di forum pengawan ini kami mengharapkan
kementrian keuangan membuat kebijakan untuk menanggapi masalah tersebut dan
mensosialisasikannya kepada UKM/HIMA.
3. Teknis Kementrian Keuangan
Kinerja teknis kementrian keuangan dianggap kurang berperan aktif
dalam menanggapi UKM/HIMA , yakni pertama dalam hal komunikasi, UKM/HIMA sangat
menyayangkan kementrian keuangan susah untuk di hubungi dan sering lama
membalas pesan komunikasi teknologi informasi seperti halnya via Handphone, dan
yang kedua adalah pada saat presentasi program kerja pihak kementrian keuangan
tidak tepat waktu untuk menghadiri presentasi program kerja, yang mengakibatkan
penundaan presentasi untuk beberapa jam, dan yang kami harapkan kementrian
keuangan dapat menjaga hubungan komunkasi dengan baik kepada UKM/HIMA dan
diharapkan tepat waktu saat menghadiri rapat presentasi program kerja agar
tidak terjadinya penundaan prensentasi proposal.
Dengan berorientasi pada aspirasi KMFEB, organisasi Kementerian
Keuangan tidak bersifat massive, melainkan senantiasa melakukan self
reinventing sesuai dengan kebutuhan KMFEB. Konsekuensinya, ke depan penataan
organisasi akan terus menerus dilakukan dengan tujuan utama menjadikan
Kementerian Keuangan sebagai organisasi birokrasi yang peka terhadap tuntutan
pelayanan KMFEB dan menghasilkan kebijakan dan layanan yang baik.
3. Laporan Pengawasan Komisi 3
- Kementerian Hubungan Internal
Safari sekre
sebagai wadah untuk UKM/HIMA mengeluh kesahkan setiap permasalahan seputar
sekre tetapi dalam pelaksanaannya Kementerian Hubungan Internal dinilai hanya
membela diri terhadap setiap permasalahan UKM/HIMA , yang seharusnya
Kementerian Internal menjadi penampung aspirasi UKM/HIMA dan memberikan solusi
yang nyata bagi setiap permasalahan yang dirasakan UKM/Hima dan Safari Sekre
yang diadakan 1 Sekre dalam 1 periode ini dinilai sangat kurang untuk menampung
setiap permasalahan UKM/Hima .
Dalam FKSS I
sebuah banner yang memuat setiap program kerja masing-masing UKM/HIMA pada 1
periode tetapi dengan terlaksananya banner tersebut menimbulkan sisi negatif
yang dirasakan beberapa UKM/Hima yang merasa keberatan dengan hanya sedikit
dari program kerja mereka yang masuk pada banner tersebut karena mereka takut
pandangannya terhadap UKM mereka khususnya pada Mahasiswa Baru
Dalam forum
fasilitator OKFEB Kementerian Hubungan Internal membuat keputusan sendiri yang
hanya berdasarkan opini UKM/Hima saja tetapi dalam forum fasilitator OKFEB ini
UKM/HIMA mengapresiasi terhadap Kementerian Hubungan Internal Sebagai
fasilitator kepanitiaan OKFEB 2015 dan diharapkan dalam berjalannya kepanitiaan
OKFEB ini tidak melupakan fungsinya sebagai pengawas aktif dalam kepanitiaan
OKFEB 2015.
Dan dalam FKSS
II terlihat sekali kurangnya koordinasi di dalam Kementerian Internal dalam
fasilitator Malam Keakraban UKM/HIMA yang di fasilitasi oleh BEM Unsoed yang
berdampak kecewanya beberapa UKM/HIMA dengan hasil forum
Terlebih
dilihat seringnya agenda yang melibatkan UKM/Hima sangat mendadak yang
menyebabkan susahnya mengatur agenda para pimpinan UKM/Hima dan kurangnya
tingkat kehadiran Menteri Hubungan Internal di wilayah sekre akhir-akhir ini
menimbulkan tanda tanya yang besar dalam benak KMFEB dengan fungsi sebagai
Kementerian Hubungan Internal di dalam BEM FEB Unsoed
Rekomendasi
1.
Tingkatkan kehadiran di lingkungan sekre untuk
Kementerian Internal khususnya untuk menterinya
2.
Dalam Safari sekre dimohon untuk mendengar setiap
keluhan UKM/hima dan memberikan solusi yang nyata
3.
Untuk Kementerian Hubungan Internal dimohon untuk
membuat forum terkait banner proker
4.
Dalam mengagendakan suatu forum Hubungan Internal
dimohon untuk membuat surat undangan minimal 5 hari sebelumnya
5.
Menteri Internal harus bias memberdayakan staff
agar staff Kementrian Internal mampu mengembangkan potensi yang dimiliki
sehingga tidak tergantung pada menteri saat menteri berhalangan hadir
6.
Untuk Hubungan Internal dimohon harus lebihpeka,
aktif , dan cepat tanggap dalam setiap isu-isu seputar sekre
- Kementerian Pengembangan Sumber Daya
Mahasiswa (PSDM)
Terkait
tentang laporan pengawasan pertama yang
menilai bahwa Kementerian Kementerian Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa
(PSDM) yang menyandang nama
“Kementerian” harus berdampak kepada mahasiswa secara umum dan tidak hanya
berfokus pada internal BEM saja Kinerja Kementerian PSDM pada pertengahan periode
belum maksimal. Fungsi PSDM yang masih terlalu fokus pada urusan internal
sehingga KMFEB masih belum mengetahui program kerja yang arahnya ke eksternal,
KMFEB sehingga diperlukan kegiatan untuk sosialisasi PSDM terkait program yang
mengarah ke KMFEB secara langsung. Keterdekatan satu kementerian maupun
pengurus BEM masih terlihat kurang, ditunjukkan hubungan yang masih kuat di
internal masing-masing kementrian saja. Oleh itu, diharapkan Kementrian PSDM
mampu mengeratkan lagi internal BEM sendiri, tanpa melupakan program kerja PSDM
yang arahnya ke KMFEB.
Dan kami atas
nama KMFEB mengapresiasi kepeda Kementerian PSDM dalam pendataan Mahasiswa Baru
2015 pada registrasi fisik SNMPTN. Kementerian PSDM mampu mendata mahasiswa
baru dan menyalurkan data tersebut kepada UKM/Hima
Rekomendasi
1.
Mengadakan sosialisasi Kementrian PSDM, terkait
program internal maupun eksternal
2.
Mempublish program kerja Kementrian PSDM yang
sasarannya adalah KMFEB, bentuk pamflet coming soon kegiatan
3.
Tingkatkan lagi kepekaan terhadap anggota BEM
- Kementerian Minat dan Bakat
Kementrian
Minat dan Bakat yang merupakan kementrian baru pada BEM periode 2015, pada awal
periode menimbulkan sebuah pertanyaan akan bentuk kegiatan kementerian ini
seperti apa. Setelah dilaksanakan sosialisasi Kementrian Minat dan Bakat kepada
KMFEB, KMFEB menjadi lebih mengenal Kementrian Minat dan Bakat sendiri. Namun
sayangnya, masih muncul tanggapan tentang program kerja Kementrian Minat dan
Bakat yang mengambil ranah dari UKM/Hima. Seperti diketahui bahwa UKM/Hima
merupakan wadah bagi mahasiswa yang memiliki kesamaan minat dan bakat, hal ini
yang menjadikan sebuah kerancuan kementerian ini mewadahi minat dan bakat
mahasiswa FEB dalam bentuk akademik saja atau juga non akademik. Kementrian
Minat dan Bakat perlu melakukan sebuah koordinasi yang baik dengan
UKM/Hima mengenai lomba-lomba yang
sedang diikuti maupun akan diikuti oleh KMFEB supaya pada program kerja DOTCOM
kementerian ini berjalan dengan baik.
Dalam
mengikuti lomba di luar universitas beberapa UKM/hima sering kali dilanda
kekurangan pendanaan. Adanya progam kerja AFRO membantu UKM/Hima sebagai
tambahan biaya lomba. Setelah dijalankan sosialisasi Kementrian Minat dan
Bakat, mampu mengeksistensikan program kerja ini. Terbukti adanya UKM/Hima yang
meminta dana dari AFRO untuk mengikuti lomba. Namun sayangnya, belum banyak
UKM/Hima yang memanfaatkan program kerja AFRO ini. Wujud apresiasi Kementrian
Minat dan Bakat kepada KMFEB yang mengikuti perlombaan melalui bentuk kartu
ucapan. Untuk meningkatkan KMFEB dalam mengukir prestasi Kementrian Minat dan
Bakat lebih peduli lagi pada mereka yang menyumbangkan prestasinya untuk kampus
tercinta, dalam pemberian kartu ucapan jangan terlu lama setelah mereka
mengikuti lomba.
Kami
mengapresiasi Pada program kerja GSM (Gerakan Stop Mencontek) yang dahulunya merupakan
program kerja PSDM tetapi dengan membuat sebuah lomba desain poster untuk KMFEB
tentang bahayanya mencontek program kerja ini dapat mengasah bakat KMFEB dan
merangsang mahasiswa untuk mengikuti lomba dan diharapkan dengan lomba ini
Kementerian Minat dan Bakat tidak melupakan esensi dari program kerja tersebut.
Kementrian
Minat dan Bakat dapat menjalankan program kerja IHT sebagai bentuk peningkatan
softkill mahasiswa melalui training yang bekerja sama dengan Telkomsel. Namun,
acara yang memiliki banyak manfaat ini
hanya diikuti sedikitnya peserta. Terlihat dari publikasi yang mendadak
berdampak pada jumlah peserta yang hadir pada acara tersebut. Kementrian ini
diharapkan dapat lebih mempersiapkan acara yang lebih matang.
Rekomendasi
1.
Menjalin kerjasama yang baik dengan UKM/Hima
dalam pendelegasian lomba terkait jenis lomba yang diikuti dengan UKM/Hima
memiliki ranah yang sama dengan lombanya
2.
Berkoordinir dengan UKM/Hima untuk mencari info
terkait mahasiswa yang menjuarai perlombaan ataupun sedang mengikuti suatu
perlombaan
3.
Mempublish prestasi-prestasi yang sudah
didapatkan oleh FEB setiap bulannya melalui media yang dimiliki oleh BEM
4. Laporan Pengawasan Komisi 4
- KEMENTERIAN DIKASTRAT
Apresiasi
ditujukan kepada Kementerian Dikastrat atas terlaksananya beberapa program
kerjanya, khususnya terlaksananya
Trilogy of Coin (TOC).
Kementerian bisa dikatakan berhasil dalam melaksankan TOC ini. Apresiasi
juga ditujukan atas keberhasilan Kementerian menyelenggarakan beberapa kajian.
Akan tetapi,
kami selaku Dewan Legislatif Mahasiswa (DLM) sebagai Badan Legislatif di
lingkungan KMFEB perlu menampung aspirasi berupa kritik dan saran dari KMFEB
terhadap kinerja program kerja Kementerian Dikastrat Badan Eksekutif Mahasiswa
(BEM). Hal ini bertujuan agar BEM selaku Lembaga Eksekutif di lingkungan KMFEB
memiliki kinerja yang baik dan semakin baik lagi kedepannya.
Didalam
laporan pengawasan ini kami menerima kritik dan saran yang ditujukan kepada
Kementerian Dikastrat atas kinerjanya. Antara lain terkait pelaksanaan TOC,
sosialisasi progam kerja dan Follow up hasil kajian.
Berikut kritik dan sarannya:
1.
Terkait pelaksanaan TOC tahun ini kami menerima
kritik bahwa pelaksanaannya masih dirasa belum maksimal. Contohnya saat
pelaksanaan debat masih kurang jelas peraturannya,sistem dan kurang koordinasi. Panitia juga dirasa belum
menguasai acara. Seharusnya, Kementerian Dikastrat bisa menghandle agar panitia
dan acaranya tersebut lebih siap, mengingat ini adalah acara Nasional yang
membawa nama Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jendral Soedirman. Oleh
karena itu, kami menekankan agar pelaksanaan TOC kedepannya, Kementerian
Dikastrat lebih siap dalam menyiapkan panitia dan acara serta terus mengontrol
agar dalam pelaksanaannya lebih baik lagi.
2.
Melihat hasil kuisioner dua bulan lalu yang kita
dapat lihat masih banyaknya KMFEB yang tidak mengetahui Proker-proker
kementerian Dikastrat dan adanya kritik terkait sosialisasi proker Kementerian,
maka kami menekankan kepada Kementerian Dikastrat untuk terus lebih gencar dalam melaksanaan sosialisasi prokernya. Hal
ini bisa dilaksanakan misalnya dengan memberikan informasi jauh hari sebelum
kajian dilaksanakan, dan dengan beberapa cara lain yang sesuai dengan cara-cara
Kementerian Dikastrat.
3.
Terkait bahan kajian dan follow up kami menerima
saran sebagai berikut:
a.
Isu-isu yang diangkat diskusi diminta masih
terkait perkuliahan di FEB agar lebih menarik mahasiswa untuk mengikuti diskusi
(kajian).
b.
Peningkatan kejelasan follow up atas hasil
kajian.
c.
Hasil kajian dipublish di berbagai media yang
dimiliki BEM, hal ini mungkin bisa bekerja sama dengan kementerian terkait.
d.
Hasil kajian dibuat leaflet yang disebar di
beberapa titik lingkungan KMFEB.
- KEMENTERIAN ADVOKESMA
Apresiasi
ditujukan kepada Kementerian Advokesma atas kinerja
dan usahanya dalam membantu menangani masalah-masalah mahasiwa di KMFEB. Akan
tetapi, kami selaku Dewan Legislatif Mahasiswa (DLM) sebagai Badan Legislatif
di lingkungan KMFEB perlu menampung aspirasi berupa kritik dan saran dari KMFEB
terhadap kinerja program kerja Kementerian Advokesma Badan
Eksekutif Mahasiswa (BEM). Hal ini bertujuan agar BEM selaku Lembaga Eksekutif
di lingkungan KMFEB memiliki kinerja yang baik dan semakin baik lagi
kedepannya, apalagi Kementerian Advokesma yang hasil kinerjanya berdampak langsung dengan Mahasiswa
dan/atau UKM-HIMA.
Didalam laporan pengawasan ini kami menerima kritik dan saran yang
ditujukan kepada Kementerian Advokesma atas
kinerjanya.
1.
Kementerian harus terus membantu penanganan
masalah yang diterima mahasiswa. Baik yang diminta langsung oleh mahasiswa
ataupun masalah-masalah lain yang tidak diminta langsung. Jadi, kementerian
harus peka dan aktif atas permasalahan yang ada. Dan kami percaya bahwa
Kementerian sudah berusaha untuk hal ini. Oleh karenanya, Kementerian harus
terus meningkatkan kinerjanya atau paling tidak mempertahankannya.
2.
Terkait masalah Quota kelas, kami menekankan
kembali agar tidak terjadi kesemrawutan seperti pada semester-semester
sebelumnya. Diharapkan kementerian terus berusaha untuk menangani masalah ini
secara serius.
3.
Kementerian diharapkan sigap dalam mendampingi
dan membantu segala permasalahan mahasiswa baru mendatang.
4.
Terkait masalah ukt kami percaya bahwa
kementerian sudah berusaha menyelesaikannya, dan kami mendorong kepada kementerian
untuk terus berusaha membantu mahasiswa
dalam penanganan masalah ukt ini.
5.
Koordinasi antara Kementerian Advokesma dengan
Bidang Advokasi HIMA perlu ditingkatkan, meski sudah ada TIKAM, kementerian
bisa mengajak HIMA dalam penanganan berbagai masalah diluar forum resmi.
Karena, dengan koordinasi dan pemanfaatan SDA yang baik mungkin bisa membantu
Kementerian dalam menangani berbagai masalah, apalagi penanganan masalah yang
terkait jurusan.
6.
Terkait banyaknya masalah yang ada di lingkungan
KMFEB yang makin kompleks, kami meminta agar Kementerian untuk terus
menyelesaikannya.
Komentar
Posting Komentar